Arab Saudi Buka Umroh Jemaah Luar Negeri, RI Minta Kepastian Besok
Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu umroh untuk jemaah luar negeri. Namun, untuk Jemaah umroh dari Indonesia belum masuk dalam daftar yang diizinkan pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia akan membahas persoalan umroh besok dengan pemerintah Arab Saudi. Hal itu diungkapkan oleh Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Endang Jumali.
Pihaknya akan bertemu dengan Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi, Selasa (10/8). Pertemuan akan membahas mengenai keberangkatan jemaah umroh dari Indonesia.
"Saya dan Pak Konjen (Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono) Selasa besok baru akan diterima wakil Menteri Haji Bidang Umroh untuk membahas umroh," Senin (9/8/2021).
Indonesia belum masuk daftar yang diizinkan Arab Saudi karena masih masuk negara yang ditangguhkan.
"Secara prinsip mereka (Arab Saudi) menerima dari negara yang tidak bermasalah penerbangan artinya tidak di-suspend. Indonesia merujuk edaran Kemendagri masih termasuk negara yang di-suspend," ujar dia.
Arab Saudi memberikan beberapa syarat untuk jemaah umroh internasional yang akan masuk Arab Saudi, di antaranya sudah melakukan vaksinasi dosis komplit, tetapi masih belum mengakui Vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia.
Vaksin yang diterima di Arab Saudi, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau J&J. Dosis komplit dari vaksin China dengan suntikan booster Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau J&J.
Syarat berikutnya, semua negara diperbolehkan mengirimkan penerbangan langsung kecuali untuk sembilan negara yakni India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon yang membutuhkan karantina 14 hari di negara ketiga sebelum datang ke Arab Saudi.
Namun, Endang mengungkap hal itu tidak bisa dilakukan oleh jemaah Indonesia. "Untuk Ke negara ketiga tidak mungkin dilakukan karena untuk visa umroh Indonesia masih diblok di sistem," pungkasnya.